- Back to Home »
- Pascal »
- Sejarah dan Struktur Pascal
Posted by : Unknown
Rabu, 27 Juni 2012
1. Sejarah Bahasa Pascal
Pascal
dikembangkan pada tahun 1970 oleh Niklaus Wirth sebagai bahasa yang ringkas dan
efisien. Bahasa ini dirancang untuk pemrograman modular, pemrograman
terstruktur dan struktur data.
Pascal diturunkan dari bahasa Algol dan
nama Pascal diambil untuk menghormati matematikawan dan filosof Perancis Blaise
Pascal. Mulanya Pascal digunakan untuk mengajarkan pemrograman terstruktur
kepada para mahasiswa.
1.1. Struktur Program
Program Pascal terdiri dari:
1.
Kepala Program
Missal: Program nama, Program nama (input), Program nama
(input,output)
2.
Bagian Deklarasi
-
Bagian deklarasi label
-
Bagian deklarasi konstanta
-
Bagian deklarasi tipe
-
Bagian deklarasi variable
-
Bagian deklarasi subprogram
Bagian-bagian di atas tidak harus dimiliki semua di dalam program.
3.
Bagian Pernyataan
Begin
End
1.2. Karakteristik
Bahasa
pemrograman Pascal merupakan bahasa tingkat tinggi. Karakteristik lain adalah:
•
General purpose: Bahasa ini digunakan
untuk berbagai jenis keperluan dan terapan.
•
Terstruktur: Program dipandang
sebagai suatu tugas yang kemudian dibagi (dirinci) menjadi beberapa tugas.
Setiap tugas bisa dibagi (dirinci) lagi menjadi beberapa tugas yang lain
•
Bertype: Data dideklarasikan
dalam jenis tertentu
•
Imperatif: tersusun dari
sekumpulan perintah tertentu yang harus dilaksanakan.
•
Sekuensial: berurutan;
perubahan urutan akan mengubah hasil.
•
Tidak case-sensitif
(case-insensitif): tidak membedakan huruf besar/kapital dan kecil
Sebagai bahasa
pemrograman yang terstruktur, bahasa ini menyediakan sejumlah control (berupa
REPEAT, WHILE dan FOR) serta mendukung pembuatan program yang tersusun atas
sejumlah blok-blok kecil atau yang dikenal dengan sebutan rutin pada berbagai
bahasa pemrograman.
Bahasa
pemograman selain bahasa mesin tidak dapat dipahami oleh komputer (termasuk
juga bahasa rakitan). Agar dapat di mengerti oleh komputer, program sumber
perlu diterjemahkan terlebih dulu. Hal ini dapat dilaksanakan oleh :
- Interpreter, atau
- Kompiler
Dengan menggunakan compiler, program tersebut harus bebas dari
kesalahan kaidah agar program dapat dieksekusi (eksekusi adalah istilah dalam
pemograman yang menyatakan bahwa program sedang dijalankan oleh komputer).
Dengan menggunakan interpreter, eksekusi program dihentikan pada saat suatu
perintah dinyatakan salah secara kaidah. Perintah-perintah yang sudah betul dan
terletak sebelum yang salah akan tetap dijalankan. Biasanya setelah seorang
pemograman telah mahir memprogram, ia akan lebih suka menggunakan compiler,
karena kecepatan eksekusi program yang telah di kompilasi jauh lebih cepat
daripada interpreter.
Pada model compiler, anda memberikan semua perintah ke penterjemah,
tanpa harus menunggu sebuah perintah dikerjakan terlebih dulu. Proses untuk
menterjemahkan semua perintah sekaligus pada compiler dikenal dengan sebutan
kompilasi.
Apa saja langkah
dalam Pemograman ?
Tahap pada penulisan program adalah
sebagai berikut :
- Menulis program
- Menjalankan program untuk menguji kebenaran program
- Jika ada kesalahan (logika maupun kaidah), program di perbaiki dan kembali ke langkah 2
Khusus untuk pemograman yang menggunakan compiler, sebelum pengujian
program dapat dilakukan, program harus di kompilasi terlebih dulu. Pengujian
tidak dapat dilakukan selama pada tahap kompilasi terdapat kesalahan kaidah
(sintaks), yakni kesalahan dalam menuliskan aturan perintah. Sebagai contoh,
kesalahan sintaks akan terjadi kalau perintah pascal WriteLn di tulis menjadi
WritLen.
Beberapa istilah pada pemograman yang kiranya perlu diperkenalkan
adalah bug dan debugging. Bug (baca :
bag) menyatakan suatu kesalahan dalam program. Adapun debugging (baca : dibaging) adalah upaya untuk mencari kesalahan
pada program. Kesalahan pada tahap ini umumnya berupa kesalahan logika. Contoh
kesalahan logika : proses menampilkan data semua pegawai wanita, tetapi yang dituliskan
di dalam program ternyata semua pegawai (baik pria maupun wanita).
sumber: informatika ITENAS